Pages

Selasa, 19 April 2011

Futuh : Ujian Nasional? Siapa takut

Ujian Nasional segera tiba. Pagelaran akbar ini mau tidak mau harus diikuti para pelajar yang akan melanjutkan jenjang pendidikan ke tahap yang lebih tinggi. Ujian Nasional dari dulu menjadi momok yang menakutkan bagi para pelajar , tetapi tidak bagi gadis cantik kelahiran Bekasi, 14 Juni 1993 ini.  Futuh panggilan akrabnya, gadis pecinta makanan kebab ini mengaku tidak terlalu takut menghadapi ujian kali ini. Baginya jika Ujian Nasional dibawa takut hanya akan menyebabkan stres sehingga dapat mempersulit peserta dalam menjawab soal-soal. “Pokoknya UN tahun ini beda banget, tapi dibawa santai aja” ujarnya ketika ditemui disela-sela kesibukannya mempersiapkan UN.
Siswa yang bersekolah di SMK Negeri 3 kota Bekasi ini terlihat tidak terlalu tegang ketika ditemui sehari sebelum pelaksanaan UN. Ia justru asik belajar di taman , di daerah Kemang Pratama sambil sesekali memakan cemilan yang ia bawa . “Belajar bisa dimana aja, nggak harus di kamer sambil tutup pintu rapat-rapat” jawabnya ketika saya menananyakan mengapa ia belajar di tempat terbuka seperti ini.
Ujian Nasional kali ini dimata Futuh benar-benar berbeda dari pada tahun sebelumnya, dengan variasi soal yang lebih banyak menjadi 5 paket. Tahun lalu yang hanya 2 paket saja sudah sangat menakutkan bagi para pelajar apalagi 5 paket yakni paket 13, 25, 39, 46, dan 54. Walaupun begitu Futuh tidak terlalu mempermasalahkan itu karena Ia merasa mampu untuk mengerjakan soal-soal tersebut.
Dengan 5 paket ini diharapkan para siswa tidak bisa saling mencontek karena dalam satu kelas hanya ada 4 siswa yang mendapatkan paket soal yang sama dan itu pun letaknya tidak berdekatan. Standar nilai kelulusan Ujian Nasional tahun ini yakni 5,50, masih bisa dibilang dibandingkan negara-negara lain. Tetapi untuk mencapai standar nilai 5,50 cukup sulit dan perlu usaha keras.
Usaha selama 3 tahun belajar dengan keras hanya ditentukan dengan ujian yang hanya beberapa hari saja. Apalagi UN tahun ini tidak ada UN ulangan. Pemerintah pun menghimbau kepada para siswa agar tidak percaya terhadap bocoran. “Aku sih ngga terlalu percaya sama bocoran, aku lebih percaya sama jawaban aku sendiri” tutur Futuh.
Futuh mengaku dirinya tidak belajar terlalu keras tetapi ia rutin dalam belajar sehingga Ia merasa sudah siap mengahadapi Ujian Nasional kali ini. “Kalau persiapan aku sih udah mateng, ngga usah belajar keras yang penting rutin” ujarnya. Bahkan sebelum UN ia tidak belajar tetapi istirahat dan refreshing, agar otaknya fresh dan tidak tegang.

Ketika ditanya akan melanjutkan ke perguruan tinggi mana, Ia menjawab tujuan utamanya ingin sekali masuk STAN, tapi berhubung masuk STAN cukup sulit maka Ia mencari cadangan lain yaitu  Politeknik Negeri Jakarta jurusan akuntansi. Ia sudah mengikuti try out di STAN dan ia lolos tetapi itu baru try outnya saja. Futuh juga sudah mengikut tes masuk PNJ melalui jalur PMDK, dan sekarang hanya menunggu pengumumannya saja. Futuh tidak hanya terpaku pada STAN dan PNJ saja. Ia juga sedang mengikuti tes bea siswa di ITB. Ia dinyatakan lolos pada tes akademik dan mendapatkan peringkat 25 dari lebih 500 siswa berprestasi untuk wilayah Bekasi. Tidak hanya tes akademik, Futuh juga  mengikuti tes selanjutnya, yakni tes wawancara yang akan diumumkan akhir bulan April ini. “Nanti tanggal 1 Mei aku mau ikut try out STAN lagi” ujarnya, sekaligus mengakhiri pembicaraan kami di sore hari yang indah itu.

 Oleh : Anggi Istiqomah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar