Pages

Kamis, 28 April 2011

KEGANJALAN DALAM TERMINAL



Pada rencana kami sebelum mewawancarai seorang kepala terminal induk bekasi pada Senin (18/04),narasumber yang ingin kita wawancarai adalah seorang kepala di terminal induk bekasi,tapi sayangnya pada saat kami ingin menemui kepala terminal,seorang sekertaris memberitahu kami bahwa kepala terminalnya sedang sakit,tapi beliau berkata untuk menemui wakil kepala terminalnya saja,sebelum kami menerima usulan dari sekertaris itu,kami sempat cemas karena narasumber yang kami cari tidak ada,setelah dapat usulan dari sekertaris itu,kami pun agak sedikit merasa lega.
Dan kami pun diantar oleh sekertaris ke ruangan wakil kepala terminal itu,sesampainya di ruangan,ternyata beliau tidak sedang sendiri,melainkan bertiga bersama staff – staffnya.
Terlebih dahulu kami memperkenalkan diri kepada mereka bahwa kami adalah Mahasiswa Unisma Bekasi yang mendapat tugas Dasar – Dasar Jurnalistik untuk mewawancarai apapun yang menarik untuk di tulis.
Setelah kami memperkenalkan diri,wakil kepala itu memberikan pesan nonverbalnya dengan melambangkan raut muka yang agak sedikit ketakutan,mungkin dia berprasangka hasil wawancara ini akan dimuat di koran atau media lainnya.Tapi kami segera memberitahu kalau kami tidak akan memuat ke media,melainkan hanya sekedar tugas kuliah,setelah saya memberitahu itu,raut mukanya pun berubah menjadi sedikit lega.
Kami pun memulai menanyakan namanya,Wakil Ketua Terminal Induk Bekasi yang mempunyai nama lengkap Andi Wahyuna,S.Pd (50) bertugas membantu dan menggantikan posisi Kepala Terminal apabila tidak hadir.
Saat kami menanyakan “Apa prinsip Anda dalam menjalankan tugas yang telah di berikan ?” , “Ya,sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) , kita dituntut untuk ekerja maksimal dan menjalankan kebijakan yang telah ada yang sesuai Perda no 19 tahun 2001 tentang kontribusi”,ujarnya.
Beliau juga mengatakan bahwa banyak kendala – kendala yang dihadapi dalam terminal ini,yaitu Pegawai,Kendaraan , dan Penumpang.
Untuk Pegawai atau Supir Bus,terkadang ia tidak menjalankan Retribusi sesuai aturan.Untuk Kendaraan,sebenarnya Bus di Terminal Induk Bekasi ini sangat kurang,yang disebabkan kurangnya anggaran dalam perluasan lahan,karena lahan untuk sebuah Terminal seluas 5 hektar.
Untuk menyelesaikan masalah seperti itu terhadap pegawai – pegawai disitu,Pak Andi menyatakan untuk lebih kepada pendekatan dan perhatian terhadap pegawai – pegawainya.

Kamipun tidak hanya mewawancarai kepala terminal,melainkan mewawancarai Pak Abdullah (51) salah satu pegawai Dishub yang bertugas sebagai Retribusi,
Setelah kami mewawancarai keduanya,kami pun menemukan suatu yang ganjal pada saat mewawancarai pak Abdullah,karena pada saat menanyakan harapannya terhadap atasan,beliau mengatakan,”kalau harapan saya sih minta perhatian aja sama atasan”.
Setelah Pak Abdullah menyatakan seperti itu,kami menyadari bahwa pernyataan dari kedua pihak itu tidak selaras.Karena Pak Andi menyatakan untuk menyelesaikan masalah,lebih kepada “pendekatan” kepada pegawainya,sedangkan Pak Abdullah berharap mendapatkan “perhatian” kepada atasannya.
Jadi pada wawancara kami kali ini kami mendapatkan keganjalan pada pernyataan kepada kedua belah pihak,kami tidak meminta konfirmasi lebih lanjut karena itu akan menimbulkan adu domba dan masalah pun menambah runyam.

Oleh : Sahlan Syah Pahlevi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar