Pages

Selasa, 31 Mei 2011

Jalur Pendakian Gunung Ciremai


           Gunung Ciremai adalah gunung Tertinggi di jawa barat,terletak di Desa Apuy Kecamatan Argapura, kabupaten Majalengka. Jalur yang akan diulas adalah jalur Apuy yakni jalur terpendek diantara jalur yang lainnya menuju puncak Ciremai, Apuy adalah Desa terakhir bias menggunakan mobil pengangkut sayur.

       Desa Apuy terletak pada ketinggian 1204 mdpl dan berada pada Kecamatan Argapura, desa kecil ini merupakan desa terakhir untuk pendakian Gunung Ciremai melalui rute ini. Di desa ini juga terdapat sebuah objek wisata alam berupa sebuah air terjun bertingkat dua. Air terjun ini bernama Curug Muara Jaya. Para pendaki biasanya menginap di rumah Pak Kepala Desa.





                                                                                   Jalur Pendakian yang pertama adalah Desa Apuy-Pos 1, pos ini bernamakan pos Arban berjarak sekitar 2 jam berjalan kaki, dengan melewati perkebunan penduduk dan banyak sekali jalan bercabang. Masih Bisa dilewati Mobil Pick-up L300 yang mengangkat sayuran dari Sawah dan perkebunan, Alternatif menuju Pos 1 adalah dengan mencarter mobil Pick - up L300 tersebut. Di pos ini merupakan tempat untuk mendapatkan air yang terakhir. Pos ini berada pada ketinggian 1.614 mdpl.



      
  Kemudian Pos 2. Pos 2 ini bernamakan Pos Simpanglima, Kenapa dinamakan simpanglima, karena di pos ini terdapat banyak cabang Jalur menuju pos selanjutnya. Dari Pos 1 ke Pos 2 atau Pos Simpang Lima ini berjarak sekitar 1 jam jalan kaki. Pos ini berada pada ketinggian 1.915 mdpl.













        Pos 3 bernama Tegal Wasawa, dari Pos 2 menuju ke Pos 3 bisa ditempuh dengan waktu lebih kurang satu jam. Pos 3 berada pada ketinggian 2.400 mdpl. Pos ini cukup sempit dan hanya bisa menampung 2 tenda dalam posisi yang cukup rapat, kemudian posisi tanahnya tidak datar, melainkan menurun kemudian terdapat pohon-pohon yang posisinya tergeletak di atas tanah.

    

      Kemudian Pos 4, bernama Tegal Jamuju. Dari Pos 3 menuju Pos 4 Berjarak sekitar 50 menit Berjalan Kaki. Pos 4 ini berada pada ketinggian 2.600 mdpl. Pos 4 ini cukup luas dan bisa menampung 5 - 6 tenda, posisi tanahnya pun datar.

     Pos 5 bernama Sanghiang Rangkah ini berjarak lebih kurang 1.5 jam perjalanan dari Pos 4. Pos Sanghiang Rangkah ini adalah pos yang terluas, disini juga terdapat pertigaan jalur ke Palutungan. Dari Pos 5 ini keadaan medan (tempat) sudah terbuka. Pos ini berada pada ketinggian 2.800 mdpl. Pertigaan ke Palutungan juga bisa kita temui setelah kira - kira 30 menit pendakian dari Pos 5.












        Pos 6 berada persis diatas Goa Walet dan kita bisa mendapatkan air di Goa Walet yang berasal dari rembesan air dari atap goa. Akan tetapi perlu diingat dimusim kemarau kadang kala airnya kering. Pos 6 berada pada ketinggian 2.950 mdpl. Pos ini medannya terbuka serta cukup luas dan bisa menampung 4-5 tenda. Selain di Pos ini kita juga bisa mendirikan tenda di areal Goa Walet dan lebih terlindung dari angin. Di Pos 6 ini juga Bisa ditemui Bunga yang Langka yakni Bunga Edelwish yang dilindungi oleh Pemerintah. Bunga ini hanya Bisa di temui di daerah Pegunungan yang berketinggian 2.500 mdpl lebih.





Daerah Puncak, Dari Pos 6 ke daerah puncak tidak begitu jauh, kira - kira memakan waktu 30-50 menit. Tanjakan cukup curam.















           Sampai didaerah puncak bisa mengitari kawah dengan waktu tempuh sekita 2.5 jam. Didaerah puncak ini kita bisa menemukan tiga titik trianggulasi. Jika kita memulai kearah kiri maka titik pertama yang kita temui adalah tiang 2.866 mdpl yang merupakan titik tertinggi ketiga, kemudian tiang trianggulasi yang sudah rubuh ini adalah titik tertinggi yaitu 3.073 mdpl, dan berikutnya titik ketinggian kedua dengan ketinggian 3.056 mdpl, ini berada persis dekat jalur turun ke Linggar Jati
.

writer
"Eva Rosdiana"






kuliah umum teori dan metodologi komunikasi


Kuliah Umum Teori Dan Methodologi Komunikasi.

Kuliah umum yang bertemakan “Trend Terkini Metodologi Penelitian sosial dalam Kajian Critical Discourse Analysis” yang diselenggarakan pada hari rabu,11 mei 2011 pukul 08:30 – selesai di gedung B FISIP Unisma dengan pembicaranya Prof.Dr. Ibnu Hamad M.Si seorang guru besar UI dan didampingi oleh Drs.Syaifuddin M.si selaku moderator.Guru besar UI yang telah memberikan pemetaan evolusi teori dan metotologi ilmu komunikasi yang dihadiri oleh mahasiswa Falultas komunikasi Sastra dan bahasa serta para dosen FKSB.Kuliah umum ini diawali dengan sambutan dari pak Jarot Prianggono selaku dekan FKSB sekaligus membuka kuliah tersebut.
         Teori dan metodologi ini merupakan salah satu materi kuliah ilmu komunikasi yang digunakan mahasiswa dalam melakukan riset atau penelitian dalam kajian ilmu komunikasi.Guru besar UI,Prof.Dr.Ibnu Hamad M.Si memaparkan berbagai teori dan metodologi komunikasi. Teori komunikasi yang di jelaskan beliau diantaranya,teori-teori komunikasi dari tahun 1978 oleh Fisher, sampai pengembangannya pada tahun 2007 oleh Robert Craig yang meliputi 7 tradisi teori komunikasi, diantaranya :

1.   tradisi sosio psikologis
2.   tradisi retorika
3.   tradisi semiotika
4.   tradisi fenomenologi
5.   tradisi sibernetika
6.   tradisi sosio kultural
7.   tradisi kritikal
Beliau juga menjelaskan beberapa metodologi meliputi  :
-          8 metode penelitian kualitatif
-          16 Discurse analysis
-          4 critical discourse analysis    
       “ untuk dapat menguasai ragam teori dan metode tersebut harus dilanjutkan dengan pendalaman melalui buku-buku,jurnal,diskusi,aplikasi riset dll” tutur Prof.Dr.Ibnu Hamad.
            Setelah Guru besar memaparkan materinya,moderator memberikan kesempatan untuk mahasiswa maupun dosen untuk bertanya,beberapa pertanyaan di ajukan oleh para dosen komunikasi maupun sastra dan tidak ketinggalan juga mahasiswanya.kulia umum ini berlangsung dengan baik.suasana yang tadinya hening tiba-tiba dapat di hidupkan kembali oleh Prof.Dr.Ibnu Hamad dengan candaanya sehingga membuat para dosen dan mahasiswa tertawa tapi kuliah umum ini tidak berlangsung lama karena Prof.Dr.Ibnu Hamad harus meninggalkan ruangan karena mempunyai urusan lain. Akhirnya kuliah umum ini ditutup dengan doa dan memberikan sebuah cenderamata dari unisma  untuk guru besar UI dan foto bersama.

( Christina Saputri )

Senin, 30 Mei 2011

' in KOta TUa '

                                               Tempat menarik dan bersejarah, KOTA TUA atau BATAVIA LAMA yang letaknya di wilayah kecil di Jakarta. Pertama kali saya berkunjung kesana ketika saya duduk di bangku SMK kelas XI.  Saya sering sekali berkunjung kesana, biasanya saya kesana naik kereta dari stasiun Bekasi atau Stasiun Kranji dan turun di Stasiun Kota, penah juga kesana dengan mengendarai motor namun memakan waktu lebih lama ketimbang menggunakan kereta api . Di Kota Tua banyak sekali museum-museum bersejarah yang letaknya tidak jauh dari Stasiun Kota, diantaranya Museum Fatahillah, Museum Wayang Indonesia, Museum Seni Rupa dan Kramik, dan terdapat bangunan-bangunan bersejarah diantaranya Kantor Pos Batavia, Cafe Batavia. Kota Tua juga tidak jauh dari Pelabuhan Sunda Kelapa yang tidak jauh juga dari pasar ikan yang didekat pasar ikan terdapat Museum Bahari dan Menara Syahbandar.

Di Musium Fatahillah terdapat objek-objek yang dapat ditemui di museum ini antara lain perjalanan sejarah Jakarta, replika peninggalan masa Tarumanegara dan Pajajaran, hasil penggalian arkeologi di Jakarta, mebel antik mulai dari abad ke-17 sampai 19, juga ada keramik, gerabah, dan batu prasasti. Koleksi-koleksi ini terdapat di berbagai ruang, seperti Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang Jayakarta, Ruang Fatahillah, Ruang Sultan Agung, dan Ruang MH Thamrin.
Terdapat juga berbagai koleksi tentang kebudayaan Betawi, numismatik, dan becak. Selain itu, di Museum Fatahillah juga terdapat bekas penjara bawah tanah yang dulu sempat digunakan pada zaman penjajahan Belanda. Setiap saya berkunjung kesana pasti udara yang dirasakan sangat panas sekali, terutama di lapangan fatahillah, (jadi buat kalian yang takut panas siap-siap pake sunblock sama bawa payung . hehehe). Kebersihan dilingkungan museum ini juga kurang diperhatikan karena banyak sekali sampah-sampah dari pengunjung yang berserakan.
Tidak jauh disebelah kanan Museum Fatahillah terdapat Musium Seni Rupa dan Keramik. Museum ini menyajikan koleksi dari hasil karya seniman-seniman Indonesia sejak Swaktu 1800-an hingga saat sekarang. Sedangkan koleksi keramik menampilkan keramik dari beberapa daerah Indonesia dan seni kreatif kontemporer. Selain itu ada juga koleksi keramik dari mancanegara.  
Di sebelah kiri museum fatahillah terdapat musiun wayang, Museum Wayang mengkoleksi lebih dari 4.000 buah wayang, terdiri atas wayang kulit, wayang golek, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka, wayang beber dan gamelan.
Untuk dapat masuk ke museum-museum ini kita hanya perlu mengeluarkan uang Rp 2.000,00 untuk orang dewasa, untuk rombongan dewasa Rp 1.500,00, untuk mahasiswa Rp 750,00 dan untuk pelajar Rp 500,00 .

Di lapangan Museum Fatahillah kita juga dapat menyewa sepeda ontel disana biayanga sekitar Rp 25.000,00 per sepeda plus pemandunya (alias abangnya) . cukup seru jalan-jalan pakai sepeda mengelilingi museum-museum disana, jarak antara museum fatahillah dengan Museum Bahari cukup jauh sehingga lebih efisien menggunakan sepeda atau kendaraan jika ingin kesana . Disana ada beberapa barang pada jaman dulu yang masih dengan baik dijaga di museum tersebut. Seperti kail ikan, peta pulau dan sebaginya. Di Museum Bahari juga terdapat Relief yang dibuat dengan menggunakan Gabus. Namun jika dilihat dari jauh, tidak tampak seperti Gabus.
dan masih banyak lagi benda-benda sejarah lainnya di museum ini, jadi jika kalian masih penasaran dan ingin tahu lebih banyak lagi silahkan berkunjung ke kota tua ini, dijamin seru deh ^,^v


oleh : Danik Isnawati 

Sabtu, 28 Mei 2011

Sawah



Ketika rasa jenuh merasuki pikiran kita,saya kira menenangkan pikiran sangat perlu dilakukan,salah satunya dengan cara datang ke tempat favorit..

Khususnya saya,ketika pikiran sudah teracuni oleh rasa jenuh ditambah pusing,saya selalu datang ke tempat favorit yaitu Sawah yang terletak sangat dekat dengan rumah saya.

Dengan cara memandangi sawah yang luas dengan daunnya yang hijau membuat pikiranku menjadi tenang,ditambah angin sepoy-sepoy yang melewati tubuhku berhasil menghapus pikiranku  yang sedang kusut.

Ternyata tempat ini bukan cuma saya yang bisa merasakan seperti itu,tapi teman saya (Abil) pun suka sekali dengan tempat ini.Walaupun rumahnya jauh dari sini,ia bisa menyempatkan waktunya untuk pergi ke sawah,namun sebelum kesana Abil datang ke rumah saya terlebih dahulu untuk mengajak saya pergi ke Sawah.

Sejarah Sawah menjadi tempat favorit saya dan Abil yaitu ketika kami berdua sedang pusing terhadap tugas sekolah yang menumpuk,ditambah sebentar lagi UN akan berlangsung.Saat Abil berkunjung ke rumah saya,ia datang dengan raut muka yang kusut.

Saat saya melihat ekspresi wajah yang bisa dibilang kaset kusut,saya pun tertawa geli.

“Kenapa tawa lu lan ?” tanya abil dengan raut muka yang bertambah kusut.

 “Lah elu kenapa dateng ke rumah gua masang muka kayak gitu ?” tanya saya kembali kepada Abil.

“Puyeng gua lan sama tugas sekolah yang numpuk,ditambah lagi sebentar lagi UN,gw ngeri gak lulus”. 
Ujarnya sambil duduk di teras depan rumahku.

“Udah tenang aja,ayo ikut gua !!”

“Kemana lan ?”

“Udah ikut aja…”

Sesampainya di Sawah …

“Sekarang lu pandangin tuh sawah yang terbentang luas dengan daun hijaunya yang segar,terus lw rasain angin yang berhembus.”

Berapa detik kemudian Abil pun berkata.
“Beh , mantap lan..” Ujar Abil yang raut mukanya telah berubah 360° dari raut muka sebelumnya.

“Ini salah satu tempat favorit gua Bil,kalo pala gua udah mumet,gua langsung dateng ke tempat ini buat nenangin pikiran,yaa walaupun cuma sebentar. Tapi bagusan ini daripada kita harus nge-gele atau mabok,itu bukan nenangin pikiran,tapi malah bikin kita nambah mumet,ditambah lagi tubuh kita bisa rusak gara-gara minuman itu.” Ujar saya yang sok menasehati Abil.

“Iya terserah lw dah lan mau ngomong apa” cetus Abil. ,gua lagi nikmatin angin yang berhembus nih,rasanya gua mau teriak sekenceng-kencengnya buat ngelepasin beban yang ada di pala gua.

Setelah kejadian itu selang beberapa hari,Abil pun kembali mengunjungi rumah saya.

Saya pun langsung berkata “Nape Bil ? Mumet lagi pala lu ?”

“Kagak lan,gua mau maen ke sawah lagi,ketagihan gua.. haha”.

Sesampianya di sawah Abil berkata "Thank you lan udah bantu gua menghapus pikiran yang gak ngenakin itu.
" ujarnya sambil memandangi sawah yang luas.

"Yaelah lebay banget lw,kayak gini aja bilang thank you .. haha


Dan akhirnya tempat yang sederhana itu pun menjadi tempat favorit saya dan Abil sampai saat ini,

Terima kasih ^_^

NB : Sayangnya sawah yang ada di foto tersebut telah melewati masa panennya,jadi daunnya yang hijau tidak bisa terlihat.Tapi saya yakin kepada teman-teman yang membaca cerita saya,bisa membuat sawah ini terlihat indah dengan memakai imajinasi yang tinggi yang teman-teman miliki.Cheers ^_^.

Oleh : Sahlan Syah Pahlevi

Jumat, 27 Mei 2011

Stadium General I

 Rabu, 11 Mei lalu diadakan general stadium atau kuliah umum  bagi mahasiswa Fakultas Komunikasi Sastra dan Bahasa Universitas Islam 45 Bekasi (UNISMA), yang bertempat di gedung B Fisip UNISMA. Kuliah Umum dihadiri oleh mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi dan Sastra Inggris serta para dosen dari kedua jurusan itu.
“Trend Terkini Metodologi Penelitian Sosial dalam Kajian Critical Discourse Analysis” adalah tema yang diambil untuk kuliah umum tersebut. Kuliah Umum itu dimulai sekitar pukul 8 pagi hingga selesai dengan moderator Drs Syaifudin M.Si dan pembicara Prof. Dr. Ibnu Hamad yang merupakan guru besar prodi Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia. Beliau aktif dalam CSR serta majalah bisnis dan merupakan staf ahli menteri pendidikan, dan beliau juga pandai bepantun. Beliau sempat membalas pantun yang diutarakan oleh pembawa acara.
“Acara ini merupakan program rutin, nanti akan ada stadium general kedua” ujar Afrina Sari memberikan sambutan pertama. Kemudian sambutan yang kedua sekaligus pembukaan stadium general atau kuliah umum itu disampaikan oleh Dr. Jarot Prianggono M.Si selaku dekan dari Fakultas Komunikasi Sastra dan Bahasa.
Hal yang disampaikan pembicara tidak sesuai dengan tema yang telah ditetapkan, karena menurut pembicara sebelum membahas Critical Discourse Analysis mahasiswa perlu mengetahui dan mempelajari teori dan methodologi Komunikasi. Jadi hal pokok yang dibahas pada kuliah umum itu adalah Evolusi dan Methodologi Ilmu Komunikasi.
Suasana dalam ruangan tidak tidak terlalu hikmad hanya sebagian mahasiswa antusias terhadap kuliah umum tersebut. Banyak mahasiswa yanyang asik dengan ponselnya tanpa mempedulikan materi yang disampaikan oleh pembicara dan tidak sedikit pula mahasiswa yang mengobrol dengan teman disampingnya.
Hanya berberapa mahasiswa saja yang melemparkan petanyaan kepada pembicara saat dibukanya sesi tanya jawab oleh moderator. Ketika itu hanya ada dua mahasiswa yang bertanya yakni Widy Darma dan Evi, keduanya mahasiswa dari jurusan Ilmu Komunikasi. Para dosen dari fakultas komunikasi sastra dan bahasa yang hadir pada kuliah umum tersebut juga ikut melemparkan pertanyaan kepada pembicara. Keterbatasan waktu membuat moderator hanya membuka 2 sesi untuk tanya jawab. Pukul 11 lebih acara kuliah umum itu berakhir. (Anggi Istiqomah)
DUTA HARAPAN




                Sebuah tempat didaerah Bekasi Utara tepatnya ditengah-tengah perumahan duta harapan. Sebuah tempat  menarik terdapat taman-taman yang cukup luas dan sebuah danau. Tempat yang sejuk dikelilingi pepohonan besar membuatnya para pengunjungnya nyaman. Tempat yang sangat cocok untuk bersantai-santai ria dihari libur. Tempat yang tidak terlalu jauh dari rumah saya sendiri. Cukup menghemat waktu dan menghemat kantong. Secangkir kopi hangat dibuat oleh warung yang berada disekitar taman ini menemani liburku disini melepas penat didalam diri.
                Terdapat sebuah danau yang cukup besar ditengah-tengah taman di duta harapan. Danau ini dibuat sebagai sarana menampung air yang berlebih ketika hujan yang berlebihan datang. Hampir disetiap harinya warga sekeliling perumahan duta harapan yang hobi mancing sering memancing didanau duta harapan ini. Sekarang ini memang tidak terlalu banyak ikan dibandingkan beberapa tahun yang lalu namun ada saja yang memancing disini.
                Disetiap hari libur tempat ini selalu ramai dikunjungi masyarakat sekitar perumahan duta harapan. Sebagai tempat piknik para keluarga duta harapan bersama keluarga, Sebagai tempat bermain anak-anak seperti bermain bola dan banyak lainnya, sebagai tempat berkumbul anak-anak remaja dan sebagai tempat sepasang kekasih menjalin cinta. Tempat ini tidak kalah dengan tempat-tempat wisata lain, disini banyak sekali jajanannya seperti gorengan, kebab, sate, jus dan masih banyak lagi yang lainnya.
                Disini adalah salah satu tempat yang takan terlupan oleh saya sendiri. Disini hampir setiap hari libur, disore hari saya mampir sejenak untuk melepas penan dan mencari sebuah ketenangan diri, keta-ketiwi dengan beberapa teman saya dan sebagai tempat diskusi bersama teman.  
Oleh : Supriyadi
               

Kamis, 26 Mei 2011

SMKN 1 Balongan-Indramayu


SMK Nesaba tampak depan


SMK Nesaba
Diminta untuk membuat sebuah tulisan tentang tempat favorit. Jujur saja tempat yang Aku sukai tidak sedikit. Tapi kali ini Aku ingin berbagi sedikit kisah tentang Almamaterku. Tempat dimana Aku menghabiskan 3 tahun masa SMA ku. Nama sekolahku SMKN 1 Balongan atau SMK Nesaba disingkatnya. Merupakan salah satu sekolah kejuruan yang ada di Kota Indramayu. Tepatnya berada di Jalan Raya Sukaurip No. 35 Balongan.
Aku mengambil Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Saat itu sekolah ini baru menyediakan dua program Jurusan, yang satunya lagi adalah Jurusan Teknik Audio Video (TAV). Tapi ketika Aku menginjak kelas XI (sebelas), program jurusan yang disediakan bertambah. Seperti Jurusan Multimedia dan Jurusan Mekanik Otomotif.
Awalnya Aku bosan berada disini. Terang saja, Aku pun bersekolah selama 3 tahun di SMPN 1 Balongan-Indramayu. Dan SMP ku itu bertetangga dengan SMK ku. Tapi lambat laun Aku mulai merasa nyaman ditambah dengan adanya teman-teman baru dan pelajaran baru. Aku belajar banyak mengenai dunia Komputer dan Jaringan. Rasanya keren sekali mengetahui banyak hal tentang Ilmu komputerisasi (walaupun sekarang sudah banyak lupanya).
Taukah kalian apa yang menarik dari sekolahku ini? Khususnya tentang lokasinya yang sangat ekstrim. Kenapa? Karena jika kalian berjalan kira-kira 100 m kearah selatan, kalian akan menemukan sebuah jembatan yang dibawahnya adalah sungai. Dan kalian juga akan disuguhi pemandangan persawahan yang sangat luas dengan later belakang Gunung Ciremai. Indah sekali jika dilihat di pagi hari dan langit sedang cerah.
Tapi pemandangan yang derbeda akan kalian dapati jika berjanan kira-kira 1 km kearah utara. Lautan yang luas yang akan kalian jumpai. Biasanya setiap hari sabtu pagi seluruh warga sekolah beramai-ramai berjalan kaki menuju tempat tersebut untuk menikmati angin laut pagi hari dan melihat matahari terbit. Yah hitung-hitung olahraga juga. Karena lumayan sekali berjalan kaki sejauh 1 km. Apalagi itu pergi pulang. Tapi tak jarang ketika pulang kami naik kendaraan umum.
Lapangan SMK Nesaba
Yang paling menarik adalah tepat di depan sekolahku, disebelah timur, kalian bisa melihat puluhan kilang minyak Pertamina. Dan terdapat satu (kadang-kadang dua) cerobong yang setiap hari mengeluarkan api. Mungkin menandakan masih ada minyak disana. Hehe
Sekolahku tidak terlalu luas, tapi juga tidak terlalu kecil untuk menampung ratusan murid. Di tingkat dua, Aku menempati kelas di lantai dua. Membuat Aku malas untuk turun karena pemandangan diselah barat (belakang) sekolah tidak kalah indah. Walaupun hanya petak-petak sawah yang sudah tidak terurus.
Seperti itulah kira-kira gambaran sekolahku. Semoga yang membaca bisa merasakan bagaimana nyamannya sekolahku ini. (Fauziah Cahyani)

Selasa, 24 Mei 2011

Laboratorium Komunikasi UNISMA Bekasi

Lab ILKOM tampak depan
Laboratorium komunikasi UNISMA Bekasi terletak di sudut wilayah parkiran bus dan mobil-mobil milik UNISMA. Di lab ini terdapat beberapa Lab, Yaitu Lab Radio, Lab Audio Visual, dan Lab Photografi. Selain itu, ditengah ruangan terdapat sebuah rak buku besar yang isinya merupakan buku-buku ilmu komunikasi, cerpen dan novel, dan beberapa karya mahasiswa ilmu komunikasi di kumpulkan disana. Di tempat inilah mahasiswa jurusan komunikasi sering meluangkan waktunya.

Walaupun tempat ini berada di sudut parkiran, justru inilah yang membuat para mahasiswa betah. Selain letak tempatnya yang juga berada di bawah banyak pohon mangga, alasan mahasiswa betah di lab ini dikarenakan terfasilitasi WiFi. Sehingga seluruh mahasiswa dapat terkoneksi internet secara gratis. Tempat ini bukan hanya tempat favorit mahasiswi yang bernama Dela Visa Caniago saja, seluruh mahasiswa ilmu komunikasi pun ikut sangat senang dengan ruangan ini. Selain yang disebutkan diatas, mahasiswa pun dapat menggunakan seluruh komputer di Lab ini dengan bebas. Sehingga, mahasiswa yang tidak membawa atau tidak memiliki laptop dapat menggunakan fasilitas ini.
Lab komunikasi di buka mulai sekitar pukul 09.00 sampai pukul 6. Namun ketika pukul 6, petugas Lab belum tentu menutup tepat pukul 6 lantaran tempat ini sangat menyenangkan. Sehingga, mahasiswa betah dan lupa kalau suasana diluar sudah gelap. Hal ini dapat terjadi, karena di dalam ruangan ini, mahasiswa merasa bahwa kebutuhannya terpenuhi (kecuali logistik). Terhubung ke dunia maya merupakan hobi terbesar mayoritas mahasiswa. Karena alasan inilah mahasiswa sulit sekali untuk diajak keluar lab. Sebenarnya, bukan tempatnya yang disenangi oleh mahasiswa, namun, fasilitas yang ada di dalamnya yang membuat semua orang betah di ruangan ini.
Jika dikhususkan lagi, Lab Audio Visual adalah ruangan yang difavoritkan dibanding yang lain. Seperti yang telah di jelaskan diatas, tempat ini terdapat banyak unit komputer yang dapat terkoneksi ke internet, sehingga mahasiswa mudah sekali untuk tersambung ke internet. Selain itu, tempat kedua yang disenangi adalah Lab Radio. Di tempat ini mahasiswa bisa dengan bebas mendengarkan lagu kesukaan mereka dan belajar melakukan siaran radio secara streaming. Selain kegiatan diatas, banyak variasi kegiatan yang mereka lakukan diantaranya Bercanda, belajar dan berdiskusi. Dapat dikatakan bahwa tempat ini adalah rumah kedua untuk mahasiswa ilmu komunikasi UNISMA Bekasi. (Dela Visa)

kuliah umum bersama Prof. Ibnu Hamad

Pada tanggal 11 mei 2011 Universitas islam “45”  kedatangan guru besar dari Universitas Indonesia yang bernama Prof.Dr.Ibnu Hamad,ia mengisi kuliah umum tentang “Trend Terkini Metodologi Penelitian Sosial dalam Kajian Critikal Discourse Analysis”.acara ini merupakan program rutin akan ada lagi pada pertengahan agustus mendatang.
kuliah umum ini diikuti oleh  mahasiswa jurusan komunikasi dan sastra inggris (FKSB) dan juga para dosen dari masing-masing jurusan.pertama acaranya di buka dengan sambutan dari bapak Dekan yaitu Dr.Jarot Prianggono,M.Kom,selesai sambutan dilanjutkan dengan materi  kuliah umum sebelumnya pembawah materi memperkenalkan dirinya terlebih dahulu ia selingi dengan pantun, ternyata Prof.Dr.Ibnu Hamad suka berpantun  dan pintar berbahasa arab.
selesai itu, ia langsung memberikan materi yang pertama tentang Evolusi Teori dan Menthodelogi Ilmu Komunikasi yang terbagi menjadi 2 yaitu Mapping The Territory dan Developing Qualitative Research Methods.di lanjutkan dengan materi-materi yang lainnya seperti tujuh tradisi,persfektif,empat teori komunikasi yang beredar,model of communication,metode penelitian kualitatif,analisis wacana,penggunaan metode-metode kualitatif,teori dan metode,hubungan teori dan metode.
sehabis materi mahasiswa di beri kesempatan untuk bertanya soal materi yang dia berikan ada beberapa mahasiswa dan dosen yang bertanya dengan mudah ia menjawab pertanyaan itu.seiring berjalannya waktu jam sudah menunjukan jam 12 dan akhirnya selesai sudah kuliah umum pada hari tersAebut karena guru besar juga mempunyai urusan terakhir penutupan yaitu pembacaan doa dan di berikan kenang-kenangan dari universitas dan juga foto bersama.

by : Lia Deviyanti 

"rokok ≠ keren "

Senin (23/05/2011) 
Zaman sekarang siapa sih yang ga kenal sama rokok ? bahkan banyak pemuda sekarang yang berpendapat “gak ngerokok itu ga gaul”. Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok.
Rokok ada tanpa mengenal siapa yang menghirupnya, gak cewek gak cowok, gak tua, gak muda bahkan batita, semua terdapat dalam daftar pecandu rokok, baik yang aktif maupun pasif. Awalnya dari rasa ingin tau, kemudian penasaran, selanjutnya mencoba, dan akhirnya ketagihan. Bahkan ketika saya bertanya pada salah satu teman saya, Ardi (17thn) apa enakknya merokok. Ia pun menjawab dengan santai “bisa ngurangin stres” namun rasa ingin tau saya tentang nikmatnya merokok tak hanya terpaku pada satu jawaban saja, ada juga yang berpendapat bahwa rokok sudah termasuk kebutuhan hidupnya.

Namun sebagian orang yang tidak merokok berpendapat bahwa merokok adalah sebuah kebodohan, karena banyak orang terpengaruh denga kata “merokok = keren”.  Itu istilah yang mereka buat sendiri agar orang lain terpengaruh dan ikut merokok, karena orang-orang yang terpengaruh ingin dinilai ‘keren’ atau tidak ‘cupu’ maka mereka pun akhirnya merokok dan pada saat itulah zat nikotin dan sebagainya bereaksi sehingga timbulah rasa puas, nyaman, enak dan ketagihan.
Dan yang disebut “bodoh” itu maksudnya sudah tau kalau pabrik rokok nya sendiri yang memperingatkan mereka “aku (rokok) bahaya, jangan kenal sama aku karna menyebabkan gangguan-gangguan negatif. Lha kok masih mau berteman denganku ? ”  secara logika, mereka sudah tau itu adalah racun yang sudah melarang untuk dikonsumsi, namun masih saja tetap nekat mengkonsumsi racun tersebut.

Mengenai rokok pasif, tanpa disadari orang yang tidak merokok pun ikut ‘kecipretan’ dampak dari rokok tersebut. Pernah suatu hari terjadi perbincangan antara dua orang  "ngapain kamu takut mati ? berdasarkn survey, yang pasif lebih bahaya dari yang aktif” kemudian temannya menjawab
"Menerima asap putih itu dalam hidupku berarti menerima teman-temanku apa adanya",
"Itukah harga sebuah pertemanan? KEMATIAN??", tanya temannya,
"Asap itu tidak akan mempercepat ataupun memperlambat waktu kematian, kematian adalah takdir yang sudah ditentukan.. aku tidak bisa mencegahnya", sautnya.
Jadi mau tak mau perokok paasif harus ikut menghirup asap rokok yang ditimbulkan dari perokok aktif.
“Asap putih itu seburuk apakah dia ? Hingga setiap orang yang mengepulkannya dipandang sebelah mata ?
Lihatlah, tak sedkit orang berprestasi tapi terikat oleh asap itu.
Apakah mencintai asap putih itu brarti memiliki kedudukan rendah di hadapan-Nya??
Sekiranya tidak akan ada pertanyaan ‘Apakah kamu pecandu asap?’ yang bakal keluar dari mulut malaikat di alam kubur sana..” (ahmad, 17 thn)
Begitulah pernyataan dari salah satu perokok pasif mengenai asap rokok yang sering ia hirup ketika berkumpul dengan teman-temannya yang merupakan perokok aktif.


 oleh : danik isnawati (tugas features)
narasumber : Ardiansyah, M.Resya, Ahmad.M

Methodologi Penelitian oleh Guru Besar UI

Saya mengikuti kuliah umum yang  bertemakan “Trend terkini Metodologi Penelitian Sosial dalam Kajian Critical Discours Analisis”. Dengan tema ini saja pasti mahasiswa yang mengikuti akan berpikiran tema ini adalah tingkat tinggi. Kuliah umum yang bertempat di gedung B FISIP UNIVERSITAS ISLAM 45 ini di laksanakna pada hari Rabu tanggal 11 Mei 2011, yang kemudian dihadiri oleh Mahasiswa-Mahasiswa Fakultas Komunikasi Sastra Dan Bahasa, dalam hal ini Dekan mengusahakan sekali agar Mahasiswa-Mahasiswanya dapat mengikuti kuliah umum ini walaupun tidak semua Mahasiswa hadir.
Kuliah umum yang terbilang menarik dengan Pembicara yang langsung di datangkan dari UNIVERSITAS INDONESIA, Prof.Dr. Ibnu Hamad,M.Si. Dengan Panggilan nya yang khas “prof”. Beliau berkata, “kenapa saya memilih tema mengenai Methodologi Penelitian Sosial dalam Kajian Critical Discourse Analisis? Karena Teori ini berhubungan dengan Evolusi. Kenapa Evolusi, karena teori  dan Methodologi ini sedang berkembang, jadi Mahasiswa cocok untuk membahas materi ini.”
Ditandai oleh Dua Hal Utama, Yang Pertama Pemikiran Baru teori komunikasi di petakan kembali kedalam tujuh Tradisi (Mapping    The Territory (Seven Tradition in the Field of Communication Theory) ). Dan yang Kedua Makin Suburnya teori Komunikasi Developing Qualitative Research Methods (Field Research, Discourse Analysis and Critical Discourse Analysis).”Jelas Prof.Ibnu.
Kuliah umum ini berjalan dengan baik, di lihat dari situasinya Mahasiswa Komunikasi dan Sastra Bahasa sangat memperhatikan dengan seksama.
“saya senang dengan kuliah umum ini, karena menambah wawasan juga, dan yang paling saya suka, saya jadi dapat merasakan belajar oleh Dosen UI." Ujar Evi  salah satu Mahasiswa Komunikasi Semester 4.
            Awalnya Mahasiswa sangat antusias dengan Kuliah Umum ini, akan tetapi setelah materinya Terlalu tinggi untuk Mahasiswa, kenyataannya dikusi di kuliah umum ini yang banyak berinteraksi malah Dosen FKSB itu sendiri, dan hanya Beberapa Mahasiswa yang memberikan pertanyaan pada Prof. Ibnu. 

writer
Eva Rosdiana

Belajar dari Guru Besar UI

Rabu, 11 Mei 2011. Fakulatas Komuniksi Sastra dan Bahasa (FKSB) Universitas Islam”45” Bekasi mengadakan Kuliah Umum. Acara ini khusus diperuntukan bagi para mahasiswa FKSB. Kuliah Umum yang awalnya diberi judul “Trend Terkini Metodelogi Penelitian Sosial dalam Kajian  Critical Discourse Analysis” ini ternyata mengalami perubahan secara pembahasannya. Prof. Dr. Ibnu Hamad sebagai pembicara yang merupakan seorang Guru Besar Ilmu Komunikasi dari Universitas Indonesia (UI) mengungkapkan bahwa pembahasan tersebut terlalu spesifik. Sedangkan yang akan beliau sampaikan adalah “Evolusi Teori dan Methodologi Ilmu Komunikasi”.
Kuliah Umum ini diadakan karena pentingnya pembahasan Teori dan Metode dalam Ilmu Komunikasi. Khususnya bagi para mahasiswa semester atas yang akan menyusun skripsi. Tapi berguna juga untuk para mahasiswa yang baru semester awal untuk menyusun sebuah karya ilmiah. Bahkan bermanfaat juga bagi para dosen, khususnya dosen Jurusan Ilmu Komunikasi.
Diakhir acara, seperti sebuah acara Kuliah Umum biasanya, dilakukan sesi Tanya jawab yang dipimpin oleh seorang moderator, bapak Syaifudin. Ternyata tidak hanya mahasiswa yang tertarik untuk bertanya lebih jauh, dosen pun banyak yang bertanya pada guru Besar kelahiran tahun 1966 ini.
Penyerahan kenang-kenangan
Kemudian ada penyerahan kenang-kenangan berupa plakat dari Fakultas Komunikasi Sastra dan Bahasa yang diwakili oleh Dekan FKSB, Dr. Jarot Prianggono kepada Prof Dr. Ibnu Hasan.
Harapan dari semua pihak adalah semoga Kuliah Umum ini dapat bermafaat bagi para mahasiswa dan dosen yang bersangkutan, juga untuk Prof. Dr. Hasan semoga ilmu yang dibagikan bermaanfaat. (Fauziah Cahyani)

Teori Komunikasi dan Metodelogi Penelitian Bersama Guru Besar UI


"Trend Terkini Metodologi Penelitian Sosial dalam Kajian Critical Discourses Analysis" merupakan judul kuliah umum yang dibawakan oleh Prof. DR. Ibnu Hamad, guru besar komunikasi Universitas Indonesia, pada hari Rabu (11/5) yang diikuti oleh segenap civitas academica Fakultas Komunikasi Sastra dan Bahasa Universitas Islam “45” Bekasi.

Sebagaimana dapat dilihat dari judul, kuliah umum ini membahas seputar teori komunikasi dan juga metodologi penelitian yang dapat digunakan saat menyusun karya ilmiah bertema komunikasi. Konsep teori komunikasi yang dikemukakan dalam kesempatan kali ini adalah “Tujuh Tradisi baru yang mendukung empat teori sebelumnya dan memetakan empat teori yang ada.”







Tujuh tradisi baru yang dimaksud adalah :
  1. Tradisi sosio psikologis
  2.  Tradisi retorika
  3.  Tradisi semiotika
  4.  Tradisi fenomenologi
  5.  Tradisi sibernetika
  6.  Tradisi sosio kultural
  7.  Tradisi kritikal

Tujuh tradisi baru tersebut pun mendukung empat teori sebelumnya yang dicetuskan oleh Aubrey Fisher:
  1. Perspektif mekanistik, komunikasi yang hanya lebih mementingkan sampainya pesan kepada receiver.
  2. Perspektif psikologis, komunikasi yang tidak hanya mementingkan sampainya pesan namun juga aspek psikologis receiver.
  3. Perspektif internasional, komunikasi yang memperhatikan latar belakang receiver.
  4. Perpektif pragmatis yang memfokuskan pada urutan prilaku yang sedang berlangsung dalam suatu sistem sosial.
Keempat teori tersebut pada akhirnya memetakan kelompok teori komunikasi yang beredar selama ini yaitu :
  1. Transmisionis, dimana menekankan pada pengiriman pesan dari sumber ke penerima melalui suatu saluran tertentu dengan suatu efek yang relatif lancar tanpa hambatan.
  2. Display, yaitu komunikasi adalah usaha memamerkan sejumlah pesan guna menarik perhatian khalayak.
  3. Penciptaan makna yang bertujuan untuk menghadirkan makna tertentu di benak khalayak. Komunikasi bukanlah mengirimkan pesan semata, tetapi yang lebih esensial adalah hendak menanamkan makna tertentu dalam pikiran penerima.
  4. Ritual, komunikasi dilakukan untuk memelihara kebersamaan dan solidaritas komunitas.
Selain menjelaskan seputar teori komunikasi, Bapak Ibnu pun menjelaskan sedikit mengenai metode penelitian terdapat 8 metode penelitian kualitatif, 16 metode analisis wacana, dan 4 critical discourse analisis.
Kuliah umum berlangsung dengan interaksi yang baik antara pembicara dan peserta kuliah. Terbukti saat dibuka sesi Tanya jawab, sejumlah peserta turut bepartisipasi dalam sesi tersebut. 

Adapun kekurangan dari kuliah umum ini berdasarkan penapat dari Dela Visa,19, mahasiswa ilmu komunikasi UNISMA yang mengikuti perkuliahan tersebut merasa bahwa apa yang disampaikan oleh Bapak Ibnu masih sangat teoritis. Hal ini mungkin dikarenakan peserta kuliah,rata-rata mahasiswa semester awal, yang masih awam didunia metodologi. Oleh karena itu beliau perlu menjelaskannya dari dasar sehingga terkesan teoritis.

Terlepas dari semua itu menurut Fauziah Cahyani,19, mahasiswa ilkom UNISMA beranggapan bahwa kuliah umum semacam ini perlu diadakan lebih sering karena dapat membuka wawasan mahasiswa tentang pembahasan yang tidak diterima mahasiswa diperkuliahan sehari-hari.(Jessi Carina)
Kuliah Umum 
Fakultas komunikasi, sastra, dan bahasa (FKSB)
Evolusi Teori dan Methodologi Ilmu Komunikasi

pemberian kenang-kenangan dari dekan FKSB kepada Pembicara


Pada 11 Mei 2011, Fakultas Komunikasi, Sastra, dan Bahasa (FKSB) Unisma Bekasi telah menyelenggarakan perkuliahan umum untuk seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi dan dua kelas dari jurusan Sastra Inggris. Kuliah ini diselenggarakan di gedung B 102. mulai dari pukul 09.00-11.00.
Pembicara dalam pekuliahan umum ini adalah bapak Ibnu Hamad. Beliau merupakan salah satu guru besar UI (Universitas Indonesia) yang berada dalam bidang Ilmu Komunikasi.

Jumlah seluruh peserta sekitar 100 mahasiswa., selain itu, dekan FKSB, bapak Jarot Prianggono, M. Kom., kepala jurusan Ilmu komunikasi Ibu Tatik yuniarti, S.Sos kepala jurusan Sastra Inggris Bapak Endang S. Priyatna, S.S dan beberapa dosen dari kedua jurusan ini pun ikut hadir.

suasana ketika kuliah umum berlangsung
Beberapa mahasiswa merasa senang dengan adanya kuliah umum ini. pembicara yang interaktif dan sering berbagi cerita, membuat para mahasiswa tidak jenuh mengikuti kegiatan ini. Selain itu, dia pun sering membuat candaan diselang materi yang ia berikan. Namun, memang hanya sedikit mahasiswa yang paham dengan materi ini. bagi mahasiswa yang baru semester dua, mereka hanya menerima apa yang disampaikan tanpa menguasai betul-betul materi tersebut. Lain hal dengan mahasiswa yang sudah semester atas. materi yang disampaikan, sebelumnya sudah pernah disinggung di kelas. sehingga, dengan adannya perkuliahan itu, menjadikan mereka menginggat kembali materi tersebut.

Menurut salah satu dosen Ilmu Komunikasi, kedatangan guru besar tersebut, jarang terjadi. Sehingga, mahasiswa FKSB harus bersyukur dengan terselenggarakannya kegiatan ini. Tidak heran seluruh makasiswa sangat antusias mengikuti kegiatan ini. 

Pada awalnya, pihak panitia meminta pembicara untuk memberikan materi dengan tema Critical Discourse analysis (CDA). Namun, menurut beliau materi tersebut belum dapat untuk disampaikan, sebelum mahasiswa mengetahui tentang Metode penelitian. Sehingga, beliau menggunakan tema Evolusi Teori dan Methodologi Ilmu Komunikasi.

Materi yang beliau sampaikan benar-benar masih umum. Oleh karena itu, beliau berharap bahwa dosen akan melanjutkan materi ini di kelas. “Presentasi ini hanya menunjukkan peta ilmu komunikasi dalam teori dan metode” tuturnya.