Pages

Selasa, 24 Mei 2011

Teori Komunikasi dan Metodelogi Penelitian Bersama Guru Besar UI


"Trend Terkini Metodologi Penelitian Sosial dalam Kajian Critical Discourses Analysis" merupakan judul kuliah umum yang dibawakan oleh Prof. DR. Ibnu Hamad, guru besar komunikasi Universitas Indonesia, pada hari Rabu (11/5) yang diikuti oleh segenap civitas academica Fakultas Komunikasi Sastra dan Bahasa Universitas Islam “45” Bekasi.

Sebagaimana dapat dilihat dari judul, kuliah umum ini membahas seputar teori komunikasi dan juga metodologi penelitian yang dapat digunakan saat menyusun karya ilmiah bertema komunikasi. Konsep teori komunikasi yang dikemukakan dalam kesempatan kali ini adalah “Tujuh Tradisi baru yang mendukung empat teori sebelumnya dan memetakan empat teori yang ada.”







Tujuh tradisi baru yang dimaksud adalah :
  1. Tradisi sosio psikologis
  2.  Tradisi retorika
  3.  Tradisi semiotika
  4.  Tradisi fenomenologi
  5.  Tradisi sibernetika
  6.  Tradisi sosio kultural
  7.  Tradisi kritikal

Tujuh tradisi baru tersebut pun mendukung empat teori sebelumnya yang dicetuskan oleh Aubrey Fisher:
  1. Perspektif mekanistik, komunikasi yang hanya lebih mementingkan sampainya pesan kepada receiver.
  2. Perspektif psikologis, komunikasi yang tidak hanya mementingkan sampainya pesan namun juga aspek psikologis receiver.
  3. Perspektif internasional, komunikasi yang memperhatikan latar belakang receiver.
  4. Perpektif pragmatis yang memfokuskan pada urutan prilaku yang sedang berlangsung dalam suatu sistem sosial.
Keempat teori tersebut pada akhirnya memetakan kelompok teori komunikasi yang beredar selama ini yaitu :
  1. Transmisionis, dimana menekankan pada pengiriman pesan dari sumber ke penerima melalui suatu saluran tertentu dengan suatu efek yang relatif lancar tanpa hambatan.
  2. Display, yaitu komunikasi adalah usaha memamerkan sejumlah pesan guna menarik perhatian khalayak.
  3. Penciptaan makna yang bertujuan untuk menghadirkan makna tertentu di benak khalayak. Komunikasi bukanlah mengirimkan pesan semata, tetapi yang lebih esensial adalah hendak menanamkan makna tertentu dalam pikiran penerima.
  4. Ritual, komunikasi dilakukan untuk memelihara kebersamaan dan solidaritas komunitas.
Selain menjelaskan seputar teori komunikasi, Bapak Ibnu pun menjelaskan sedikit mengenai metode penelitian terdapat 8 metode penelitian kualitatif, 16 metode analisis wacana, dan 4 critical discourse analisis.
Kuliah umum berlangsung dengan interaksi yang baik antara pembicara dan peserta kuliah. Terbukti saat dibuka sesi Tanya jawab, sejumlah peserta turut bepartisipasi dalam sesi tersebut. 

Adapun kekurangan dari kuliah umum ini berdasarkan penapat dari Dela Visa,19, mahasiswa ilmu komunikasi UNISMA yang mengikuti perkuliahan tersebut merasa bahwa apa yang disampaikan oleh Bapak Ibnu masih sangat teoritis. Hal ini mungkin dikarenakan peserta kuliah,rata-rata mahasiswa semester awal, yang masih awam didunia metodologi. Oleh karena itu beliau perlu menjelaskannya dari dasar sehingga terkesan teoritis.

Terlepas dari semua itu menurut Fauziah Cahyani,19, mahasiswa ilkom UNISMA beranggapan bahwa kuliah umum semacam ini perlu diadakan lebih sering karena dapat membuka wawasan mahasiswa tentang pembahasan yang tidak diterima mahasiswa diperkuliahan sehari-hari.(Jessi Carina)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar