Tempat menarik dan bersejarah, KOTA TUA atau BATAVIA LAMA yang letaknya di wilayah kecil di Jakarta. Pertama kali saya berkunjung kesana ketika saya duduk di bangku SMK kelas XI. Saya sering sekali berkunjung kesana, biasanya saya kesana naik kereta dari stasiun Bekasi atau Stasiun Kranji dan turun di Stasiun Kota, penah juga kesana dengan mengendarai motor namun memakan waktu lebih lama ketimbang menggunakan kereta api . Di Kota Tua banyak sekali museum-museum bersejarah yang letaknya tidak jauh dari Stasiun Kota, diantaranya Museum Fatahillah, Museum Wayang Indonesia, Museum Seni Rupa dan Kramik, dan terdapat bangunan-bangunan bersejarah diantaranya Kantor Pos Batavia, Cafe Batavia. Kota Tua juga tidak jauh dari Pelabuhan Sunda Kelapa yang tidak jauh juga dari pasar ikan yang didekat pasar ikan terdapat Museum Bahari dan Menara Syahbandar.
Di Musium Fatahillah terdapat objek-objek yang dapat ditemui di museum ini antara lain perjalanan sejarah Jakarta, replika peninggalan masa Tarumanegara dan Pajajaran, hasil penggalian arkeologi di Jakarta, mebel antik mulai dari abad ke-17 sampai 19, juga ada keramik, gerabah, dan batu prasasti. Koleksi-koleksi ini terdapat di berbagai ruang, seperti Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang Jayakarta, Ruang Fatahillah, Ruang Sultan Agung, dan Ruang MH Thamrin.
Terdapat juga berbagai koleksi tentang kebudayaan Betawi, numismatik, dan becak. Selain itu, di Museum Fatahillah juga terdapat bekas penjara bawah tanah yang dulu sempat digunakan pada zaman penjajahan Belanda. Setiap saya berkunjung kesana pasti udara yang dirasakan sangat panas sekali, terutama di lapangan fatahillah, (jadi buat kalian yang takut panas siap-siap pake sunblock sama bawa payung . hehehe). Kebersihan dilingkungan museum ini juga kurang diperhatikan karena banyak sekali sampah-sampah dari pengunjung yang berserakan.
Tidak jauh disebelah kanan Museum Fatahillah terdapat Musium Seni Rupa dan Keramik. Museum ini menyajikan koleksi dari hasil karya seniman-seniman Indonesia sejak Swaktu 1800-an hingga saat sekarang. Sedangkan koleksi keramik menampilkan keramik dari beberapa daerah Indonesia dan seni kreatif kontemporer. Selain itu ada juga koleksi keramik dari mancanegara.
Di sebelah kiri museum fatahillah terdapat musiun wayang, Museum Wayang mengkoleksi lebih dari 4.000 buah wayang, terdiri atas wayang kulit, wayang golek, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka, wayang beber dan gamelan.
Untuk dapat masuk ke museum-museum ini kita hanya perlu mengeluarkan uang Rp 2.000,00 untuk orang dewasa, untuk rombongan dewasa Rp 1.500,00, untuk mahasiswa Rp 750,00 dan untuk pelajar Rp 500,00 .
Di lapangan Museum Fatahillah kita juga dapat menyewa sepeda ontel disana biayanga sekitar Rp 25.000,00 per sepeda plus pemandunya (alias abangnya) . cukup seru jalan-jalan pakai sepeda mengelilingi museum-museum disana, jarak antara museum fatahillah dengan Museum Bahari cukup jauh sehingga lebih efisien menggunakan sepeda atau kendaraan jika ingin kesana . Disana ada beberapa barang pada jaman dulu yang masih dengan baik dijaga di museum tersebut. Seperti kail ikan, peta pulau dan sebaginya. Di Museum Bahari juga terdapat Relief yang dibuat dengan menggunakan Gabus. Namun jika dilihat dari jauh, tidak tampak seperti Gabus.
dan masih banyak lagi benda-benda sejarah lainnya di museum ini, jadi jika kalian masih penasaran dan ingin tahu lebih banyak lagi silahkan berkunjung ke kota tua ini, dijamin seru deh ^,^v
dan masih banyak lagi benda-benda sejarah lainnya di museum ini, jadi jika kalian masih penasaran dan ingin tahu lebih banyak lagi silahkan berkunjung ke kota tua ini, dijamin seru deh ^,^v
oleh : Danik Isnawati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar