Sabtu (21/5) HIMAKASI (Himpunan Mahasiswa Komunikasi) Univerisitas Islam 45 Bekasi, mengadakan musyawarah besar dalam rangka regenerasi kepengurusan himpunan mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi. Mubes diselenggarakan di Ruang Lab.Shooting Ilmu Komunikasi Unisma. Saya dan kawan-kawan PANGLIMA bertindak sebagai panitia pelaksana musyawarah besar.
Acara berlangsung 'ngaret' dari semula yang dijadwalkan pukul 10.00 baru berjalan pukul 11.00. Padahal kami selaku panitia sudah semangat sekali datang sekitar pukul 8, dan malam sebelumnya sudah melakukan persiapan sampai pukul 21.30. Alasan dipendingnya acara karena jumlah peserta sidang belum memenuhi forum 50+1.
Acara pertama dimulai, yaitu pembacaan tata tertib persidangan oleh Sahlan, Supriyadi dan Dela Visa sebagai presidium sidang. Namun ada suatu kendala ketika Ibu Siti Khadijah datang ke dalam ruang sidang dan tidak diperkenankan masuk ke dalam ruangan karena tidak memiliki undangan sidang. Ibu Siti bersikeras bahwa ia adalah perwakilan dari Fakultas sebagai peninjau dalam persidangan. Panitia tidak dapat membuat keputusan yang tegas dan bulat, karena dalam tubuh panitia senidiri masih ada ambiguitas yang dipengaruhi oleh pola pikir masing-masing.
Setelah istirahat makan siang, sidang dilanjutkan kembali. Presidium sidang selanjutnya dipegang oleh Gharisa Idharulhaq, Agung Wicaksono dan Ivan. Mereka memimpin sidang pleno II dan pemilihan ketua Himakasi baru. Acara pembacaan laporan pertanggungjawaban pengurus Himakasi lama berjalan lancar. Namun ada sedikit perdebatan tentang makna dari lambang Himakasi. Karena ternyata sang pembuat logo Himakasi, Reza Syaiful Anwar, juga tidak mengetahui dengan pasti aspek semiotika dari logo Himakasi tersebut.
Tibalah saat yang paling ditunggu-tunggu yaitu pemilihian ketua Himakasi yang baru. Presidium sidang mempersilahkan peserta sidang untuk mencalonkan diri sebagai ketua Himakasi. Arisanto dan Yati Octa Eviyanti pun maju ke depan sebagai dua kandidat terkuat yang telah banyak dibicarakan sebagai calon ketua Himakasi.
Masing-masing calon ketua dipersilahkan menjelaskan visi-misi masing-masing. Namun ternyata Arisanto mengundurkan diri sebagai calon ketua. Menurutnya, musyawarah besar kali ini telah banyak mendapat intervensi dari pihak kampus sehingga demokrasi mahasiswa terganggu. Arisanto langsung keluar meninggalkan ruangan diikuti dengan presidium sidang, Gharisa Idharulhaq, kemudian diikuti oleh beberapa peserta sidang.
Yati Octa Eviyanti tetap bersikeras menjadi calon ketua Himakasi. Kemudian presidium sidang Agung Wicaksono mengadakan perundingan dengan peserta sidang, apakah sepakat bila Evi menjadi ketua Himakasi selanjutnya? Peserta sidang pun sepakat. Evi pun langsung dilantik sebagai ketua Himakasi yang baru periode 2011-2012.Ainur Ridho, sebagai ketua Himakasi sebelumnya, memberikan cap Himakasi sebagai simbol penyerahan kepengurusan kepada pengurus baru.
Penyerahan Simbolik Kepengurusan Himakasi, dari Ainur Ridho kepada Yati O. Eviyanti |
Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Himakasi, acara berakhir pada pukul 16.00. Semua peserta pun segera pulang dan menikmati akhir pekan. Kami panitia sangat lega dengan selesainya acara ini.Wajah Supri, ketua panitia, pun terlihat sumringah bercampur bingung bercampur letih. Segala kerja keras kami akhirnya membuahkan hasil lahirnya seorang pemimpin baru yang diharapkan mampu membawa Himakasi ke arah yang lebih baik. Yang paling penting, hikmah dari kepanitiaan ini adalah kekompakan PANGLIMA pun semakin bertambah. Long life Panglima!! :)
Panitia Mubes - PANGLIMA - Foto-foto setelah sidang |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar