Pages

Senin, 28 Maret 2011

Tasya Putri Nosar : Berusaha Hidup Sehat

Tasya Putri Nosar dan Keponakannya, Aisyah
Kesehatan itu penting. Tampaknya itulah yang menjadi prinsip hidup Tasya Putri Nosar. "Hidup sehat mulai dari kesadaran kita sendiri,”, ujar Tasya (27/3) kepada saya dalam satu kesempatan percakapan melalui internet. Gadis kelahiran Jakarta 13 Agustus 1990 ini punya nama lengkap Mustasyar Putri Nosar. Saat ini dia masih aktif dan terdaftar sebagai mahasiswi kedokteran di FK Universitas Abulyatama, Banda Aceh.

Sebagai mahasiswi, dia begitu sibuk dengan jadwal kuliah yang super padat. Tetapi bukan berarti dia abai  pada kesehatannya.  Apalagi dia perantau di tanah rencong. Dia harus senantiasa  memperhatikan gaya hidup dan asupan gizinya. “Kalau di rumah, biasanya ada Bunda yang selalu memperhatikan saya. Tapi kalau di Banda, saya harus pandai menjaga diri sendiri,” tuturnya.

Pagi hari sebelum pergi ke kampus, Tasya mengharuskan dirinya untuk sarapan pagi. “Sarapan pagi sangat penting untuk menjaga konsentrasi selama kuliah. Biarpun anak kost, asupan makanan harus diperhatikan. Saya biasanya menyiapkan sarapan, walaupun hanya sekerat roti,” ujar gadis yang menyukai warna ungu ini.

Keseimbangan konsumsi vitamin ataupun suplemen juga  perlu dijaga. Maklumlah, terkadang asupan makanan tidak cukup memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral tubuh kita. Jika kurang, daya tahan tubuh pun melemah. Akibatnya tubuh kita mudah terserang penyakit. Dia biasa mengkonsumsi suplemen antioksidan yang mengandung vitamin B kompleks, C, E, selenium dan mineral lain. Dari informasi yang dia peroleh, antioksidan berperan mencegah penuaan sel akibat buruknya keadaan lingkungan perkotaan. Polusi dapat mempercepat penuaan sel tubuh kita.

Yang menarik, dia ternyata tidak anti cemilan yang kerap dijauhi karena dianggap tidak sehat. “Cemilan tidak selamanya buruk lho,” ujarnya, serius. Soal cemilan ini, Tasya memilih yang dianggapnya sehat,. Misalnya saja buah-buahan. Jadi, sembari menunggu jam kuliah, Tasya biasanya suka makan rujak. “Intinya saya sangat doyan makan. Saya tidak punya pantangan makan. Tapi, saya selalu mengusahakan makan buah atau sayur walaupun sedikit setiap harinya”, ucapnya.

Bisa jadi karena doyan buah-buahan itu, dia jarang mengeluh soal pencernaan yang tidak lancar. Kulitnyapun terlihat halus berseri. Satu hal yang dia akui kurang baik adalah jarangnya dia berolahraga. "Itu kejelekan saya, hehehe ....” ucapnya malu-malu. "Tapi jangan salah, mencuci dan membereskan kamar kost juga memakan banyak kalori, kan?” canda gadis campuran Takengon, Sunda dan Jawa ini kepada saya.

Selain itu dia berpendapat bahwa menjaga keseimbangan pikiran juga sangat penting. Tujuannya agar bisa terhindar dari stres dan kejenuhan aktivitas. “Musik lawas romantis jaman dulu bisa membuat saya  merasa tenang,” ujar gadis yang mengaku amat menyukai tim sepakbola Real Madrid  asal Spanyol itu.

Tasya juga menyukai lagu-lagu berbahasa latin seperti No Me Ames. Ia saat ini giat mempelajari bahasa latin. Untuk apa? “Saya ingin sekali suatu saat pergi ke Madrid. Terus bertemu dengan idola saya, Iker Casillas. Saya ingin berbincang banyak dengan Casillas. Oleh karena itu saya ingin menguasai bahasa latin sebaik-baiknya,” ujar gadis berkerudung ini penuh semangat.

Tasya juga amat menyukai studinya di bidang kedokteran. Menjadi dokter adalah impian besarnya sejak kecil. Maklumlah kehidupan masa kecilnya hingga dewasa dilewatkannya di daerah Perumnas III Bekasi. Kemudian pada 2005 sampai 2008 dia menjadi siswa di sekolah farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat. “Saya sangat menyukai pelajaran farmakologi,” ucapnya. Lulus sekolah farmasi, dia memutuskan untuk melanjutkan bangku kuliah di Aceh dan mengambil jurusan kedokteran. Saat ini ia tinggal di Ulee Kareng, Banda Aceh.  “Suatu hari saya akan pulang dari perantauan dan akan membawa gelar dokter. Saya ingin menjadi dokter anak yang profesional kelak,” ujar Tasya. (widyadarma)

1 komentar:

  1. Sudah diperbaiki dan diedit. Widya kok memilih Tasya? Bukankah yang harus diprofilkan adalah teman di kelas?

    Fotonya jangan lupa dikasih caption (keterangan foto), karena bila tidak, pembaca akan mengira Tasya sudah menikah. Dan itu anaknya. Atau memang sudah menikah? Tetapi ceritanya kok tidak ada?

    BalasHapus